Rabu, 05 September 2012

kebakaran!

Assalamu'alaikum!

Sekali untuk selamanya deh yah, pengalaman begini. Serem soalnya.

Hari Selasa jam pelajaran ke 6 adalah lab tikom. Waktu itu hari memang sedang panas sekale. Untungnya lab tikom AC nya banyak. Bapa Zainal masuk dan duduk di singgasananya. Titah pertama beliau adalah tugas Tik selama liburan sekolah yang langsung bikin bete. Tapi bapa tidak memeriksa, haha....
Akhirnya bapa Zainal hanya membahas (baca : membaca  lks) ttg bla-bla-bla internet gratis tiga hari tiga malam. Semua murid juga dibuat konsen dengan lks masing-masing. Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng. samar-samar sih, karena ruang tikom dnegan pengawas cukup jauh. Tapi cukup jelas terdengar kalau bunyi lonceng itu rada lain, karena bunyinya cukup lama. Lagian pergantian jam juga baru aja, dan hiasanya juga pakai bel. Tapi kami biasa aja, malas memikirkan ada apa gerangan.

Beberapa saat setelah lonceng, terdengar kembali suara pengawas harian dengan cuap-cuap gaje. Lagi-lagi pengawas harian kali ini rada panjang. Satu ruangan diam berusaha mendengarkan, tapi kali itu emang samar banget banget. Jadiny abapa Zainal turun dari singgasananya, membuka pintu lab yang tadinya tertutup rapat. melongokan badan beliau keluar separuh, lalu berbalik menatap kami anak muridnya, "Kebakaran,"

Dan saya cengo. Enelan? Ciyus? Miapah?
Semua penghuni kelas langsung meraih tas dan keluar, udah enggak mikir apa-apa lagi. Lah saya ikut-ikutan aja, daripada mati konyol sendiri. Semua lari keluar lab. Saya sempat pengen balik, mengingat saya lupa matiin komputer, taunya bapa Zainal memburu saya seperti anak ayam, "Keluar, jauhi listrik!" saat itu beliau mematikan saklar. Cus saya keluar.

Diluar, ternyata suasana sudah kacau. Guru-guru dan para murid sudah berduyun-duyun keluar sambil menunggangi kuda besinya, sedangkan kelas kami ternyata telat keluarnya. kelas lain bahkan sudah mulai ribut sejak lonceng tadi. Kembali saya cengo menatap asap tebal yang membumbung sambil memasang sepatu. Saya mikir, ternyata bapa Zainal serius, kirain becanda.

Meliat teman-teman yang lain langsung ambil langkah seribu menghampiri kendaraan masing-masing, ikutan juga aah. Sialnya kendaraan tercinta masih terjepit kendaraan lain. Setelah menunggu cukup lama, barulah ada seorang kaka kelas menghampiri kendaraan didepan saya, yang otomatis kalau dia keluar saya juga bisa ready go. Enggak berapa detik kendaraan sudah melancar kearah gerbang.

suasana di parkiran
Kebakarannya tepat di seberang gerbang depan SMAVEN, yang rumahnya gede-gede.

such a big fire over there O.O
















hap! hap! tangkap!


 









mengepul


Seram. Naudzudillah....
Aduh itu benar-benar api gede dan merah.

Dan murid SMAVEN bukanlah murid biasa, tapi luar biasa. Terutama yang jantan-jantan.
Mereka membantu dengan ember dan air seadanya *RIP ikan dan kolam smaven*, dengan menyingsing celana, berlari kearah sumber api, siram sana-sini, gak peduli pas pulang dimarahin induk mereka lantaran baju udah kaya jaman pejuang jaman penjajahan. Seandainya saya gak pakai motor waktu itu, jamin saya pasti tinggal disekolah, bukan ikut nimba aer, tapi menyemangati mereka yang bantu. Itu cukup mulia.

Baru satu kali melihat kebakaran sedekat ini.
Dan berharap bisa melakukan lebih untuk menolong mereka yang terkena musibah.










Adieu~fire~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar